Posted by : Unknown
Jumat, 09 Oktober 2015
Perkembangan teknologi di Indonesia
Pada saat ini, kita hidup di zaman globalisasi atau bisa juga
disebut zaman modernisasi. Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial merujuk pada
bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah
yang lebih baik dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik.
Modernisasi mencakup banyak bidang, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung
pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang.
Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan
teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Para petani yang bekerja di ladang
juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil panennya, contohnya adalah
penggunaan traktor mesin yang lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan
bajak yang ditarik oleh seekor kerbau.
Kebutuhan manusia akan teknologi juga didukung dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan
teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dan
semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dan
penemuan yang sederhana hingga sangat rumit. Bahkan, kurang dari 10 tahun
terakhir, teknologi handphone yang awalnya hanya sebuah alat
komunikasi nirkabel berkembang menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil
foto, merekam video, mendengarkan musik, dan mengakses internet dalam hitungan
detik.
Perkembangan teknologi saat ini merupakan dasar untuk
mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu negara
didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh
negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan manusia.
Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam
lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya
penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa
sendiri. Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu
maju dalam penguasaan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut mantan Menteri dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional, Armida Alisjahbana, kemajuan teknologi di Indonesia masih rendah. Ada
beberapa indikator yang membuktikan rendahnya tingkat teknologi di Indonesia,
seperti kurangnya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor industri,
sinergi kebijakan masih lemah, dan sedikitnya jumlah ilmuwan di Indonesia.
Berdasarkan data United Nation for Development Program (UNDP)
pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi Indonesia berada pada urutan ke-60
dari 72 negara. Ukurannya berdasarkan kepada penciptaan teknologi yang dilihat
dari perolehan hak paten dan royalti atas karya dan penemuan teknologi, difusi
inovasi teknologi mutakhir yng diukur dari jumlah pengguna internet dan besaran
sumbangan ekspor teknologi terhadap barang ekspor, difusi inovasi teknologi
lama yang dilihat dari jumlah pengguna telepon dan pemakai listrik, tingkat
pendidikan penduduk berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun
ke atas, dan angka partisipasi kasr penduduk yang menempuh pendidikan tinggi di
bidang iptek.
Rendahnya kemajuan teknologi di Indonesia terlihat di Indonesia
terlihat dari minimnya anggaran pemerintah untuk riset. Walaupun pada tahun
2010 pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sejumlah 1,9 triliun rupiah
(sekitar $205 juta) untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, ternyata dana ini hanya 0,85 dari pendapatan domestik bruto (PDB)
per tahun. Jika dibandingkan dengan dana riset di Cina yang berjumlah 2%,
Jepang yang berjumlah 3,4%, dan Korea Selatan 4,04% dari PDB, maka bisa
disimpulkan bahwa Indonesia cukup tertinggal jauh.
Selain itu, kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi pada
bidang sektor produksi di Indonesia juga masih rendah. Hal ini dapat terlihat
dari kurangnya efisiensi, rendahnya produktivitas, dan minimnya kandungan
teknologi dalam barang ekspor. Ekspor produk manufaktur didominasi oleh produk
dengan teknologi rendah sebanyak 60%.
Berdasarkan beberapa fakta yang telah disebutkan, dapat
disimpulkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
masih sangat rendah bahkan bisa dibilang tertinggal jika dibandingkan
negara-negara lain. Hendaknya, kita terus meningkatkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan negara kita
Sumber : http://www.kompasiana.com/vanessams/perkembangan-teknologi-di-indonesia_55547634b67e615e14ba545b
Diberdayakan oleh Blogger.