Posted by : Unknown
Jumat, 29 April 2016
MAKALAH ANIMASI

disusun oleh :
ARIS NURUL MUTTAQIN
2KA39
1114641
UNIVERSITAS GUNADARMA
1.PENGERTIAN
a.pengertian animasi
Animasi merupakan suatu teknik
menampilkan gambar berurut sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya
ilusi gerakan (motion) pada gambar yang ditampilkan. Secara umum ilusi gerakan
merupakan perubahan yang dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga
tidak harus perubahan yang terjadi merupakan perubahan posisi sebagai makna
dari istilah 'gerakan'. Perubahan seperti perubahan warna pun dapat dikatakan
sebuah animasi.
b.pengertian kunci animasi
2.SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ANIMASI
Animasi adalah film yang berasal dari
pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Bentuk animasi
tertua diperkirakan wayang kulit. Karena wayang memenuhi semua elemen animasi
seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.
Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan animasi selama satu dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. Bayangkan jika film animasi itu berdurasi satu jam bahkan lebih.
J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906).
Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya.
Tokoh yang dianggap berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald Duck, Pinokio, Putri Salju, dan lainnya. Walt Disney pulalah yang pertama membuat film animasi bersuara.Yakni, film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932.
Film animasi merambah pula ke negara-negara Asia. Jepang misalnya juga telah mengambangkan film animasi sejak tahun 1913 dimana pada waktu itu dilakukan First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille)
Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan animasi selama satu dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. Bayangkan jika film animasi itu berdurasi satu jam bahkan lebih.
J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906).
Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya.
Tokoh yang dianggap berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald Duck, Pinokio, Putri Salju, dan lainnya. Walt Disney pulalah yang pertama membuat film animasi bersuara.Yakni, film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932.
Film animasi merambah pula ke negara-negara Asia. Jepang misalnya juga telah mengambangkan film animasi sejak tahun 1913 dimana pada waktu itu dilakukan First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille)
3.PRINSIP-PRINSIP DASAR ANIMASI BESERTA CONTONYA
Untuk menjadi animator yang baik kita
harus mengetahui 12 prinsip dasar animasi….
1) Squash and
Stretch ( Menekan dan Melentur)
Squash and stretch bisa membuat benda-benda hidup atau benda mati dibuat seolah-olah hidup, menjadi lebih ekspresif dan “bernyawa”, bergerak dengan lebih realistis.
Misalnya karung beras yang dibuat seolah bisa tertawa geli, malu atau marah.
Atau contoh paling klasik : bouncing ball. Squash ketika berada di tanah, stretch sebelum dan sesudahnya. Stretching walaupun tidak realistis
Squash and stretch bisa membuat benda-benda hidup atau benda mati dibuat seolah-olah hidup, menjadi lebih ekspresif dan “bernyawa”, bergerak dengan lebih realistis.
Misalnya karung beras yang dibuat seolah bisa tertawa geli, malu atau marah.
Atau contoh paling klasik : bouncing ball. Squash ketika berada di tanah, stretch sebelum dan sesudahnya. Stretching walaupun tidak realistis
2) Anticipation
(Antisipasi) Membuat setiap gerakan secara berurutan sehingga dapat dinikmati
dan dimengerti oleh penonton. Contohnya bila Donald Duck ingin berlari kencang
dia akan mengangkat kaki dahulu untuk mengambil ancang-ancang, lantas berlari.
3) Staging
(Penataan Gerak) Staging (Penataan gerak) adalah prinsip yang bersifat paling
umum karena mencakup banyak area. Misalnya bagaimana mempresentasikan sebuah
karakter agar dapat dikenal dengan baik oleh penonton. Termasuk ke dalamnya
ekspresi yg ingin ditampilkan, mood yang ingin dibentuk, semua dapat
dikomunikasikan dengan baik kepada penonton bila semua dibentuk dalam penataan
gerak yang tepat dan jelas. Misalnya Minnie Mouse merupakan karakter yang
dibuat gerak-geriknya selalu feminine dalam situasi apapun.
4) Straight Ahead
and Pose to Pose Merupakan dua pendekatan dalam menggambar animasi. Pada metode
Straight Ahead, animator akan menggambar secara spontan gambar demi gambar
setelah mengetahui story point. Dalam metode pose to pose, animator bekerja
lebih terencana – - membuat gambar, gerakan, ukuran – - sedini mungkin, sejak
awal sebelum mulai menggambar.
5) Follow Through
and Overlapping Action (Gerakan Mengikuti) Bila suatu karakter dalam sebuah
scene berhenti bergerak, dia tidak akan berhenti secara tiba-tiba. Diperlukan
penghitungan timing yang tepat. Misalnya saat Goofy yang bertelinga panjang
berhenti bergerak (stop ditempat) makan telinganya akan tetap berayun atau bila
memakai jubah, jubahnya masih tetap berkelebat disaat berhenti. Inilah yang
dimaksud gerakan mengikuti.
6) Slow In and Slow
Out Merupakan pengaturan timing dan staging dalam suatu scene ke scene. Ada
gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat ketika suatu objek di
akhir gerakan.
7) Archs
(Konstruksi Lengkung)
8) Secondary Action
(Gerakan Pedukung) Adalah gerakan-gerakan yang mendukung suatu ekspresi atau
aksi agar lebih terlihat jelas. Misalkan Seorang yang sedang sedih akan
mengusap tangannya keb wajah untuk menghapus air mata. Hal ini juga berkaitan
dengan staging (penataaan gerak)
9) Timing
10) Exaggeration
(Melebihkan) Yang dimaksud dengan “melebih-lebihkan” sesuatu adalah membuat
gambar dalam suatu aksi menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu.
Misalnya Mickey yang mengendarai mobil butut, mobilnya berguncang dan berisik,
lalu plat nomornya rontok dan pada saat belok bannya meletus.
11) Solid Drawing
Adalah kemampuan menggambar yang baik dan benar. Dalam membuat komposisi gambar
secara baik dan terlihat hidup.
12) Appeal (Daya
Tarik) Adalah suatu kualitas dimana orang dapat menikmati suatu gambar yang
memikat, desain bagus, komunikatif dan memiliki magnet.
4.MACAM-MACAM/JENIS
ANIMASI
a.
Animasi 2D (2 Dimensi)
Animasi ini yang
paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun.
Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang
lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak
sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya: Looney Tunes,
Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother
Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film
Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun. Contoh lainnya
adalah Felix
The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, dia
diciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919. Namun sayang, karena
distribusi yang kurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan film-filmnya.
Bandingkan dengan Walt Disney yang sampai sekarang masih ada misalnya Snow White and
The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).
b. Animasi 3D (3 Dimensi)
Perkembangan
teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang
dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi
3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud
manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar
Studio), maka berlomba-lombalah studio film dunia memproduksi film
sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy
Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars,
Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau
CGI (Computer Generated Imagery).
c. Animasi Tanah Liat (Clay Animation)
Kata orang, meskipun sekarang sudah
jamannya Pizza dan Bistik, namun terkadang kita juga masih kangen dengan
masakan tradisional seperti sayur asem. Ungkapan tersebut cocok buat animasi Clay Animation.
Jenis ini yang
paling jarang kita dengar dan temukan diantara jenis lainnya. Padahal teknik
animasi ini bukan termasuk teknik baru seperti pada saat Toy Story
membuka era baru animasi 3D. Bahkan, boleh dibilang nenek moyangnya animasi.
Karena animasi pertama dalam bentuk CIay Animation. Meski namanya clay
(tanah liat), yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini memakai plasticin,
bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh
dalam animasi Clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya,
lalu kerangka tersebut ditutup dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin
dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa
dilepas dan dipasang lagi. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per
gerakan. Foto-foto tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak
seperti yang kita tonton di film. Animasi Clay termasuk salah satu jenis dari Stop-motion
picture. Film Animasi Clay Pertama dirilis bulan Februari
1908 berjudul, A Sculptors Welsh Rarebit Nightmare. Untuk beberapa waktu
yang lalu juga, beredar film clay yang berjudul Chicken Run.
d. Animasi Jepang (Anime)
Film-film yang dibahas diatas adalah
kebanyakan buatan Amerika dan Eropa. Namun, Jepang pun tak kalah soal animasi.
Jepang sudah banyak memproduksi anime (sebutan untuk animasi Jepang).
Berbeda dengan animasi Amerika, anime Jepang tidak semua diperuntukkan untuk
anak-anak, bahkan ada yang khusus dewasa.
Bicara tentang anime, ada tokoh
legendaris, yaitu Dr. Osamu Tezuka. Beliau menciptakan Tetsuwan Atom atau
lebih dikenal dengan Astro Boy. Seperti film animasi Amerika atau Eropa, Anime
juga terdiri dari beberapa jenis, tapi yang membedakan bukan cara pembuatannya,
melainkan formatnya, yaitu serial televisi, OVA, dan film bioskop.
5.PERBEDAAN ANIMASI 2D,ANIMASI 3D,CLAY
ANIMASI,BESERTA CONTOH FILMNYA
a. Animasi 2D (2 Dimensi)
Animasi jenis ini
juga biasa disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata
Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Contohnya misalnya: Looney Tunes, Tom
and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, dan lainnya.
b. Animasi 3D (3 Dimensi)
Animasi 3D adalah
pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan
semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Contohnya Toy
Story, Monster Inc., Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, hingga
Final Fantasy. Disini kita bisa melihat perbedaan visual jika dbandingkan
dengan animasi 2D. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI
(Computer Generated Imagery).
Untuk model animasi
3D, objek atau model tersebut dibuat dengan komputer dengan menggunakan
software tertentu, seperti 3d Max atau lainnya, yang kemudian dirangkakan
dengan tulang rangka virtual untuk membuat efek 3 dimensi nya.
Sedangkan untuk
model animasi 2D, animasi dibuat dengan menggunakan beberapa gambar yang
memiliki layer terpisah yang berarti tanpa menggunakan rangka virtual. Kemudian
anggota badan, mata, mulut dan sebagainya dari objek tersebut dibuat seolah –
olah bergerak oleh animator dengan menggunakan ”key frame” secara terus menerus
atau frame by frame. Proses tersebut disebut sebagai proses ‘tweening motion”
atau “morphing”. Contoh aplikasi untuk melakukan hal tersebut adalah Macromedia
Flash.
Contoh film :
a. Film animasi sel(Cel
Technique)
Jenis film animasi ini merupakan teknik dasar dari film animasi kartun (cartoon animation). Teknik animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic tembus pandang, disebut sel.
Figur animasi digambar sendiri-sendiri di atas sel untuk tiap perubahan gambar yang bergerak, selain itu ada bagian yang diam, yaitu latar belakang (background), dibuat untuk tiap adegan, digambar memanjang lebih besar daripada lembaran sel.
Lembaran sel dan latar diberi lobang pada salah satu sisinya, untuk dudukan standar page pada meja animator sewaktu di gambar, dan meja dudukan sewaktu dipotret.
b. Penggambaran langsung pada film
Jenis film animasi ini merupakan teknik dasar dari film animasi kartun (cartoon animation). Teknik animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic tembus pandang, disebut sel.
Figur animasi digambar sendiri-sendiri di atas sel untuk tiap perubahan gambar yang bergerak, selain itu ada bagian yang diam, yaitu latar belakang (background), dibuat untuk tiap adegan, digambar memanjang lebih besar daripada lembaran sel.
Lembaran sel dan latar diberi lobang pada salah satu sisinya, untuk dudukan standar page pada meja animator sewaktu di gambar, dan meja dudukan sewaktu dipotret.
b. Penggambaran langsung pada film
Tidak seperti pada
film animasi lainnya, jenis film animasi ini menggunakan teknik penggambaran
obyek animasi dibuat langsung pada pita seluloid baik positif atau negative,
tanpa melalui runtun pemotretan kamera stop frame, untuk suatu kebutuhan karya
seni yang bersifat pengungkapan. Atau yang bersifat percobaan, mencari sesuatu
yang baru.
Film Animasi Tri-matra (Object Animation)
Secara keseluruhan, jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi-matra, bedanya obyek animasi yang dipakai dalam wujud tri-matra. Dengan memperhitungkan karakter obyek animasi, sifat bahan yang dipakai, waktu, cahaya dan ruang.
Untuk mengerakkan benda tri-matra, walaupun itu mungkin, tapi cukup sulit untuk melaksanakannya, karena sifat bahan yang dipakai mempunyai ruang gerak yang terbatas. Tidak seperti jenis., film animasi gambar, bebas melakukanberbagai gerakan yang diinginkan.
Berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan, termasuk dalam jenis film animasi ini adalah :
a. Film Animasi Boneka (Puppet Animation)
Obyek animasi yang dipakai dalam jenis film animasi ini adalah boneka dan figur lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda yang ada, terbuat dari bahan-bahan yang mempunyai sifat lentuk (plastik) dan mudah untuk digerakkan sewaktu melakukan pemotretan bingkai per bingkai, seperti bahan kayu yang mudah ditatah atau diukir, kain, kertas, lilin, tanah lempung dan lain-lain, untuk dapat menciptakan karakter yang tidak kaku dan terlalu sederhana.
b. Film Animasi Model
Obyek animasi tri-matra dalam jenis film ini berupa macammacam bentuk animasi ayng bukan boneka dan sejenisnya, seperti bentuk-bentuk abstark; balok, bola, prisma, piramida, silinder, kerucut dan lain-lain. Atau bentuk model, percontohan bentuk dari ukuran sebenarnya, seperti bentuk molekul dalam senyawa kimia, bola bumi.
Bentuk obyek animasi sederhana, penggunaannya pun tidak terlalu rumit dan tidak banyak membutuhkan gerak, bahan yang dipakai terdiri dari kayu, plastic keras dan bahan keras lainnya yang sesuai denga sifat karakter materi yang dimiliki, tetapi tidak berarti bahan lentuk tidak dipakai.
Disebut juga film animasi non-figur, karena keseluruhan cerita tidak membutuhkan tokoh atau figure lainnya. Jenis film Teknik yang memanfaatkan lembaran sel merupakan suatu pertimbangan penghematan gambar, dengan memisahkan bagian dari obyek animasi yang bergerak, dibuat beberapa gambar sesuai kebutuhan; dan bagian yang tidak bergerak, cukup dibuat sekali saja.
c. Film Animasi Potongan (Cut-out Animation)
Jenis film animasi ini, termasuk penggunaan teknik yang sederhana dan mudah. Figur atau obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat, dan diletakkan pada sebuah bidang datar sebagai latar belakangnya. Pemotretan dilakukan dengan menganalisis langsung tiap gerakan dengan tangan, sesuai denagn tuntutan cerita.
Dengan teknik yang sederhana, gerak figur atau obyek animasi menjadi terbatas sehingga karakternyapun terbatas pula. Karakter figur dibuat terpisah, biasanya, terdiri dari tujuh bagian yang berbeda; kepala, leher, badan, dua tangan dan dua kaki. Untuk menggerakkan dan menghidupkan karakter, pemisahan itu bias disesuaikan dengan tuntutan cerita, bisa dibuat kurang dari bagian tadi atau lebih.
d. Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation)
Seperti halnya pertunjukan wayang kulit, jenis film animasi ini menggunakan cara yang hampir sama, figur atau obyek animasi berupa bayangan dengan latar belakang yang terang, karena pencahayaannya berada di belakang layer.
Teknik yang dipakai sama dengan film animasi potongan, yaitu figur digambar lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang digambar dan diletakkan pada latar di meja dudukan kamera untuk dipotret. Bedanya di sini, kertas yang dipakai tidak seperti animasi potongan, bahan kertas berwarna atau diberi warna sesuai dengan kebutuhan, sedangkan film animasi bayangan seluruhnya menggunakan bahan kertas berwarna gelap atau warna hitam, baik itu figur atau obyek animasi lainnya.
Film Animasi Tri-matra (Object Animation)
Secara keseluruhan, jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi-matra, bedanya obyek animasi yang dipakai dalam wujud tri-matra. Dengan memperhitungkan karakter obyek animasi, sifat bahan yang dipakai, waktu, cahaya dan ruang.
Untuk mengerakkan benda tri-matra, walaupun itu mungkin, tapi cukup sulit untuk melaksanakannya, karena sifat bahan yang dipakai mempunyai ruang gerak yang terbatas. Tidak seperti jenis., film animasi gambar, bebas melakukanberbagai gerakan yang diinginkan.
Berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan, termasuk dalam jenis film animasi ini adalah :
a. Film Animasi Boneka (Puppet Animation)
Obyek animasi yang dipakai dalam jenis film animasi ini adalah boneka dan figur lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda yang ada, terbuat dari bahan-bahan yang mempunyai sifat lentuk (plastik) dan mudah untuk digerakkan sewaktu melakukan pemotretan bingkai per bingkai, seperti bahan kayu yang mudah ditatah atau diukir, kain, kertas, lilin, tanah lempung dan lain-lain, untuk dapat menciptakan karakter yang tidak kaku dan terlalu sederhana.
b. Film Animasi Model
Obyek animasi tri-matra dalam jenis film ini berupa macammacam bentuk animasi ayng bukan boneka dan sejenisnya, seperti bentuk-bentuk abstark; balok, bola, prisma, piramida, silinder, kerucut dan lain-lain. Atau bentuk model, percontohan bentuk dari ukuran sebenarnya, seperti bentuk molekul dalam senyawa kimia, bola bumi.
Bentuk obyek animasi sederhana, penggunaannya pun tidak terlalu rumit dan tidak banyak membutuhkan gerak, bahan yang dipakai terdiri dari kayu, plastic keras dan bahan keras lainnya yang sesuai denga sifat karakter materi yang dimiliki, tetapi tidak berarti bahan lentuk tidak dipakai.
Disebut juga film animasi non-figur, karena keseluruhan cerita tidak membutuhkan tokoh atau figure lainnya. Jenis film Teknik yang memanfaatkan lembaran sel merupakan suatu pertimbangan penghematan gambar, dengan memisahkan bagian dari obyek animasi yang bergerak, dibuat beberapa gambar sesuai kebutuhan; dan bagian yang tidak bergerak, cukup dibuat sekali saja.
c. Film Animasi Potongan (Cut-out Animation)
Jenis film animasi ini, termasuk penggunaan teknik yang sederhana dan mudah. Figur atau obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat, dan diletakkan pada sebuah bidang datar sebagai latar belakangnya. Pemotretan dilakukan dengan menganalisis langsung tiap gerakan dengan tangan, sesuai denagn tuntutan cerita.
Dengan teknik yang sederhana, gerak figur atau obyek animasi menjadi terbatas sehingga karakternyapun terbatas pula. Karakter figur dibuat terpisah, biasanya, terdiri dari tujuh bagian yang berbeda; kepala, leher, badan, dua tangan dan dua kaki. Untuk menggerakkan dan menghidupkan karakter, pemisahan itu bias disesuaikan dengan tuntutan cerita, bisa dibuat kurang dari bagian tadi atau lebih.
d. Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation)
Seperti halnya pertunjukan wayang kulit, jenis film animasi ini menggunakan cara yang hampir sama, figur atau obyek animasi berupa bayangan dengan latar belakang yang terang, karena pencahayaannya berada di belakang layer.
Teknik yang dipakai sama dengan film animasi potongan, yaitu figur digambar lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang digambar dan diletakkan pada latar di meja dudukan kamera untuk dipotret. Bedanya di sini, kertas yang dipakai tidak seperti animasi potongan, bahan kertas berwarna atau diberi warna sesuai dengan kebutuhan, sedangkan film animasi bayangan seluruhnya menggunakan bahan kertas berwarna gelap atau warna hitam, baik itu figur atau obyek animasi lainnya.
e. Film Animasi
Kolase (Collage Animation)
Yang selalu berhubungan dengan jenis film animasi ini adalah sebuah teknik yang bebas mengembangkan keinginan kita untuk menggerakkan obyek animasi semaunya di meja dudukan kamera. Teknik cukup sederhana dan mudah dengan beberapa bahan yang bisa dipakai; potongan Koran, potret, gambar-gambar, huruf atau penggabungan dari semuanya. Gambar dan berbagai bahan yang dipakai, disusun sedemikian rupa lalu dirubah secara berangsurangsur menjadi bentuk susunan baru, dimana tiap perubahan penempelan dipotret dengan kamera menjadi suatu bentuk film animasi yang bebas.
Yang selalu berhubungan dengan jenis film animasi ini adalah sebuah teknik yang bebas mengembangkan keinginan kita untuk menggerakkan obyek animasi semaunya di meja dudukan kamera. Teknik cukup sederhana dan mudah dengan beberapa bahan yang bisa dipakai; potongan Koran, potret, gambar-gambar, huruf atau penggabungan dari semuanya. Gambar dan berbagai bahan yang dipakai, disusun sedemikian rupa lalu dirubah secara berangsurangsur menjadi bentuk susunan baru, dimana tiap perubahan penempelan dipotret dengan kamera menjadi suatu bentuk film animasi yang bebas.
6.GAYA/ALIRAN ANIMASI
Gaya animasi didasarkan pada proses
teknik pembuatan gerak animasi yang digunakan dalam produksi animasi, yaitu
1. Photoscope /
Gaya menjiplak realistis
Animasi yang gerak
animasinya menjiplak dari gambar live-action
atau gambar video
yang ada, sehingga gerak yang tampak
sangat halus dan
natural seperti gerak hidup sebuah live-action
biasa.
2. Limited / Gaya
sederhana
Banyak digunakan
untuk animasi berseri yang membutuhkan
tingkat produksi
tinggi demi usaha kejar tayang yang sesuai
dengan jadwal yang
telah ditentukan
3. Exaggeration /
Gaya Berlebihan
Animasi yang
melebih-lebihkan gerak sehingga tampak lebih
dramastis dan
ekpresif dalam mempertegas pesan adegan yang
akan disampaikan
7.PERBEDAAAN ANIME,MANGA,DAN MANGA ANIME
anime: merupakan
film animasi Jepang, umumnya dikenal sebagai film kartun tetapi sebenarnya
terdapat banyak perbedaan diantara kedua jenis film tersebut. Film kartun
biasanya dibuat untuk anak-anak dengan tujuan untuk menghibur dan mempunyai
bobot cerita lebih ringan dan lebih sederhana, sedangkan Anime memiliki bobot
cerita lebih berat dan kompleks tergantung dari jenis Anime itu sendiri, dimana
Anime dapat dikategorikan untuk anak-anak dan dewasa sedangkan jenisnya terdiri
dari TV episodes, OVA/OAV (Original Animated Video) dan layar lebar.
manga: adalah
komik Jepang yang terbagi menjadi dua aliran atau jenis, yang dikenal dengan
aliran Shounen dan Shoujo. Shounen adalah jenis komik cowok, contohnya Dragon
Ball karya Akira Toriyama, dimana cerita Shounen pada umumnya lebih condong
terhadap kategori “Action” sedangkan Shoujo adalah jenis komik cewek, contohnya
Please Save My Earth karya Saki Hiwatari yang pada umumnya cerita jenis ini
lebih ringan dan halus.
8.TAHAP-TAHAP PEMBUATAN ANIMASI
Animasi, atau lebih akrab disebut dengan
film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan
sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi
dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar"
sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika
komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan
akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film
animasi 2 dimensi.
Wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.
Proses pembuatan animasi
Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan. "Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit."[1] Dalam pengisian suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai. Kebanyakan dubbing dilakukan saat film masih dalam proses, tetapi terkadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya selesai dibuat.
2Dimensi
Celluloid (konvensional)
Teknik Celluloid (terkadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera didalam ruangan yang serba hitam.
Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
Pra-produksi:
Wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.
Proses pembuatan animasi
Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan. "Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit."[1] Dalam pengisian suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai. Kebanyakan dubbing dilakukan saat film masih dalam proses, tetapi terkadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya selesai dibuat.
2Dimensi
Celluloid (konvensional)
Teknik Celluloid (terkadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera didalam ruangan yang serba hitam.
Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
Pra-produksi:
•
Konsep,
•
Skenario,
•
Pembentukan
karakter,
•
Storyboard,
•
Dubbing
awal,
•
Musik
dan sound FX
Pasca-produksi:
•
Lay
out (Tata letak),
•
Key
motion (Gerakan kunci/ inti),
•
In
Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
•
Clean
Up (Membersihkan gambar dengan menjiplak)
•
Background
(Gambar latar belakang),
•
Celluloid
(Ditransfer keatas plastik transparan)
•
Coloring
(Mewarnai dengan tinta dan cat).
Post-produksi:
•
Composite,
•
Camera
Shooting (Gambar akan diambil dengan kamera, dengan mengambil frame demi
frame),
•
Editing,
•
Rendering,
•
Pemindahan
film kedalam roll film.
Komputer
Setelah perkembangan teknologi komputer di era 80-an, proses pembuatan animasi 2 dimensi menjadi lebih mudah. Yang sangat nyata dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan model hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik konvensional, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang kembali dari awal. Proses pembuatan animasi 2Dimensi digital terdiri dari:
Pra-produksi:
•
Konsep,
•
Skenario,
•
Pembentukan
karakter,
•
Storyboard,
•
Dubbing
awal,
•
Musik
dan sound FX
Pasca-produksi:
•
Lay
out (Tata letak),
•
Key
motion (Gerakan kunci/ inti),
•
In
Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
•
Background
(Gambar latar belakang),
•
Scanning
•
Coloring.
Post-produksi:
•
Composite,
•
Editing,
•
Rendering,
•
Pemindahan
film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VHS dan lainnya.
3Dimensi
Film animasi secara digital sekarang mulai banyak dilirik oleh berbagai kalangan karena sebagai salah satu solusi untuk menekan biaya produksi.
Animasi di Indonesia
Perkembangan animasi sebenarnya telah meluas di Indonesia, bahkan ada beberapa studio yang telah membuat animasi lisensi luar dikerjakan oleh tenaga ahli lokal atau dengan kalimat lain, Indonesia sudah lama terkenal hanya sebagai tempat produksi industri film animasi Jepang dan Amerika Serikat. Data Ainaki (Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia) mencatat nama-nama studio animasi Indonesia, diantaranya adalah: Frozzty Entertainment, Tunas Pakar Integraha, Castle Production, Mirage, Pustaka Lebah, Jogjakartun, Mrico, Animad Studio, Jelly Fish, Bulakartun, Griya Studio, Bening Studio, Studio Kasatmata, Asiana Wang Animation, Bintang Jenaka Cartoon Film, Red Rocket, Infinity Frameworks dan lain-lain.
Proses Pembuatan
Animasi Stop
Motion 3 Dimensi Shaun The Sheep. Dalam dunia animasi dikenal
banyak teknik untuk membuatnya. Salah satunya adalah Teknik Animasi Stop Motion
menggunakan Clay (Semacam Lempung) atau tanah liat. Teknik ini
sebenarnya merupakan teknik animasi klasik atau primitif namun apabila
dikerjakan secara profesional dengan ide-ide cerita menarik dan penyajian bagus
ternyata dapat menghasilkan karya animasi yang luar biasa.
Salah
satu contoh karya animasi stop motion menggunakan bahan clay
yang spektakuler adalah Shaun The Sheep. Banyak yang menyukai animasi ini mulai
dari anak-anak sampai orang dewasa. Ide cerita yang menarik serta
karakter-karakter tokoh yang lucu sepertinya selalu membuat pemirsa merasa
terhibur dan tertawa. Di sini saya tidak akan membahas tentang ide cerita dari
Film Animasi 3 Dimensi Shaun The Sheep tetapi saya akan mencoba mengajak Anda
untuk sedikit mengetahui bagaimana sulit dan rumitnya proses pembuatan animasi Stop Motion
3D Shaun The Sheep tersebut. Berikut photo-photo tahap pembuatan animasi shaun
the sheep :
1.
Pembuatan Storyboard dan Story Line

Setelah ide cerita
ditentukan dan naskah dibuat oleh scriptwriter maka selanjutnya adalah
tugas Storyboard
Maker untuk membuat Storyboard dan Story Line.
Semua storyboard
dan story
line digambar dan dibuat secara manual menggunakan tangan. Pada
tahap ini dibuat keyframe untuk setiap scene dan ditentukan durasi setiap
gerakan karakter untuk menentukan berapa jumlah frame yang harus
dibuat nantinya. Pembuatan keyframe untuk In Between
juga sudah termasuk di dalamnya.
2.
Persiapan Media dan Space

Rumput tiruan
dilekatkan pada plat baja dan semua property termasuk rumah-rumahan,
pohon-pohonan, meja, rerimbunan tanaman, dll dipasang magnet pada bagian
dasarnya sehingga bisa melekat kuat pada rumput supaya posisi tetap terjaga.
Latar belakang berupa layar dengan gambar sesuai dengan situasi scene
dan didukung tata cahaya sedemikian rupa. Perlengkapan perbengkelan sepertinya
sudah menjadi keharusan pada tahap ini.
3.
Pembuatan Property dan Kostum

Semuanya dibuat
manual menggunakan tangan oleh seorang Property Maker untuk menghasilkan
bentuk yang seperti seharusnya. Inilah komentar dari Property Maker
Helen Javes : “Semuanya dibuat manual, sehingga sangat rumit. “Bahkan kaki meja
dibuat manual untuk mendapatkan bentuk yang tepat.” Pekerjaan Property maker
bukan tanpa risiko. Jari teriris pisau tajam, dan terbakar akibat panas dari
lem adalah resiko pekerjaan sehari-hari.
4.
Pembuatan Model dan Tokoh

Kalau model
cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan lempung (tanah
liat), maka disini Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine
atau silikon yang beberapa didalamnya telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk
bahan bisa digunakan apa saja yang penting mudah dibentuk dan tidak mudah patah
saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion). Setiap bagian anggota
tubuh dapat dilepas dan dipasang dan setiap tokoh bisa memiliki beberapa buah
untuk bagian tubuh yang sama (mata, kepala, kaki, telinga, rambut, bibir/mulut,
dll) untuk memudahkan perubahan ekspresi karakter.
5.
Pengaturan Ekspresi

Ekspresi Wajah
merupakan bagian yang penting untuk menggambarkan kondisi hati tokoh/karakter
dalam hal ini Domba-domba kelompok dari shaun the sheep dan tokoh pendukung lainnya.
Selain itu dengan adanya perubahan ekspresi diharapkan karakter akan terkesan
lebih hidup. Perubahan Ekspresi dilakukan dengan mengubah bentuk kelopak mata,
posisi titik hitam pada mata, bentuk mulut, tampilan gigi, telinga, rambut,
dll. Sepertinya pada tahap inilah dibutuhkan ketelitian dan kesabaran paling
ekstra karena kesalahan akan dapat mempengaruhi konsistensi karakter.
6.
Suku Cadang dan Penyimpanan


Kalau dilihat
sekilas seperti kotak penyimpanan mainan anak-anak.
7.
Pengaturan Posisi Karakter/Obyek (Stop Motion)



Animasi Stop Motion dibuat dengan menggerakkan karakter/obyek
sedikit demi sedikit dan dilakukan pengambilan gambar pada setiap perubahan
karakter/obyek tersebut. Sepertinya pada tahap ini harus sangat teliti dan
sabar karena berpengaruh langsung pada hasil produksi animasi. Untuk
mendapatkan hasil gerakan yang halus, pada proses pembuatan Animasi Stop Motion
3D Shaun The Sheep setiap perubahan gerak karakter/obyek digunakan 25 kali
perubahan gerakan/posisi setiap detik atau 25 fps (frame per second). Hal
itu sesuai dengan standar mata manusia yang akan menangkap kontinyu gerakan
obyek yang bergerak pada kecepatan frame tersebut.
Selesai
sudah makalah saya yang menjelaskan tentang animasi dari pengertian,sejarah animasi,prinsip-prinsip
animasi,gaya animasi,perbedaaan animasi 2D dan animasi 3D,perbedaan anime dan
manga,dan tahap-tahap pembuatan animasi
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA
Diberdayakan oleh Blogger.